Sabtu 04 Feb 2012 08:16 WIB

Masjid Ibrahim, Saksi Kekejian Israel dan Yahudi

Masjid Ibrahimi
Foto: .
Masjid Ibrahimi

REPUBLIKA.CO.ID, Di jantung kota “Hebron” Khalil Ar-Rahman (julukan Nabi Ibrahim), di tengah kampung-kampung bersejarah yang usianya lebih dari 6.000 tahun, berdirilah bangunan Masjid Ibrahim. Dengan menara menjulang gagah dan kubah serta arsiteknya yang bersejarah seakan mendeklarasikan identitasnya sebagai masjid milik bangsa Arab dan Islam. Masjid ini membawa warisan peninggalan para nabi Ibrahim, Ishak, Yakqub dan Yusuf.

Akar kota bersejarah ini berdiri 6.000 tahun lalu. Kota ini dibangun oleh bangsa Arab Kan’an. Ibrahim alaihissalam singgah di sana pada tahun 2800 SM. Kota ini menjadi tempat tinggalnya, anak-anak dan cucunya. Di sanalah Ibrahim membangun dasar-dasar keimanan dan tauhid.

Tahun 15 H, kaum muslimin menguasainya setelah Baitul Maqdis (Al-Quds) dikuasai. Namun kaum Salib kembali merebutnya tahun 492 H. Selama 90 tahun kota ini hidup di bawah cengkraman dan kezhaliman kaum Salib. Namun ia kembali di bawah pangkuan Islam setelah dibebaskan panglima Islam Shalahuddin Al-Ayyubi tahun 583 H.

Di bawah kekuasaan Mamalik (650-915), kota Hebron tumbuh besar dari sisi bangunan fisik dan peradabannya. Di kota ini mereka bangun masjid-masjid, menara, pesantren, sekolah, toilet-tolilet dan fasilitas umum yang memberikan pengaruh budaya dan peradaban.

Kota Hebron “Khalil” dan masjidnya “Ibrahim” jatuh di bawah kekuasaan penjajah zionis Israel pada Juni 1967. Serdadu Israel dan warga pemukim Yahudi melecehkan dan menginjak-injak fasilitas dan halaman masjid. Mereka menyelenggarakan perayaan dan pesta minuman keras dan mengotori kesuciannya. Israel tidak lagi mengindakan perasaan umat Islam dan harga diri mereka.

 Kota Hebron “Khalil” dan masjidnya “Ibrahim” jatuh di bawah kekuasaan penjajah zionis Israel pada Juni 1967. Serdadu Israel dan warga pemukim Yahudi melecehkan dan menginjak-injak fasilitas dan halaman masjid. Mereka menyelenggarakan perayaan dan pesta minuman keras dan mengotori kesuciannya. Israel tidak lagi mengindakan perasaan umat Islam dan harga diri mereka.

Israel mengubah Masjid Ibrahim menjadi sinagog Yahudi. Di samping itu, mereka mengubahnya menjadi barak militer di dalamnya dan sekitarnya. Bahkan pemerintah penjajah Israel merusak kampung-kampung Palestina di sebalah timur Masjid Ibrahim. Ini bertujuan agar umat Islam tidak bisa shalat di masjid tersebut.

Sebagian besar kampung Salayimah, Jabir, Ain Hamra juga telah dibongkar Israel. disanalah Israel membangun tempat rekreasi, kafe dan tempat istirahat warga penjajah yahudi.

Sementara di dalam masjid, kita temukan bencana lebih menyakitkan. Tahun 1980, penjajah Israel memutuskan untuk memberikan izin resmi kepada warga Yahudi untuk menggelar ritual di dalam Masjid Ibrahimi dan di sebagian besar halaman. Kecuali di sisi Jawiliyah yang dibangun Sultan Sinjar Jawali di awal abad 8 H.

Halaman utama Masjid Ibrahim, yang disebut halaman Ishak, Yakqub dan Yusuf, semuanya di bawah kekuasaan warga penjajah Israel. di sana ditulis dengan tulisan dari Taurat. Sementara umat Islam dilarang masuk ke sana. bahkan di hari-hari besar Idul Fitri, Adha, Jumat dan Ramadhan sekalipun.

sumber : info palestina
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement