Ahad 05 Feb 2012 14:34 WIB

Ferdinand Berang Adiknya Diperlakukan Rasial

Rep: Antara/Reuters/ Red: Djibril Muhammad
Anton Ferdinand
Foto: www.guardian.co.uk
Anton Ferdinand

REPUBLIKA.CO.ID, LONDONYA - Rio Ferdinand mengaku marah dan kecewa atas kasus pelecehan rasial yang terjadi pada adik lelakinya Anton Ferdinand. Iamenyebut insiden tersebut dilakukan oleh orang yang berpikiran sempit. Rio juga kecewa terhadap isu rasisme yang merusak sepak bola Inggris.

Penyerang Manchester United itu akhirnya buka suara atas isu pelecehan rasial tersebut, yang mengakibatkan kapten Chelsea John Terry melepas jabatannya dan segera menghadapi sidang pada Juli mendatang. John Terry diduga telah melontarkan kalimat bernada melecehkan secara rasial terhadap Anton Ferdinand, yang bermain untuk Queens Park Rangers (QPR).

Namun Terry bersikukuh menolak tuduhan telah melecehkan Anton Ferdinand yang terjadi saat Chelsea bertanding melawan QPR di Loftus Road pada Oktober 2011. Kasus tersebut akan disidangkan pada 9 Juli, delapan hari setelah Euro 2012 berakhir.

"Anton adalah adik saya. Kami tumbuh besar bersama dan saya telah melindunginya sejak kami kecil. Jika sesuatu terjadi padanya dan menyakitinya, saya akan selalu ada untuknya," kata Rio.

"Dalam situasi seperti ini, ketika semuanya telah diketahui publik dan anda bahkan tidak bisa mengatakan apa pun, sungguh sangat mengecewakan. Hal itu tentu menjadi sulit bagi keluarga kami. Tapi pada akhirnya nanti, adik saya tidak menuduh siapa pun. Dia bukan tertuduh. Tapi dia harus menerima perlakuan tidak sopan dari sejumlah orang yang berpikiran sempit, yang sangat mengecewakan," beber Rio.

"Saya berharap orang dapat melihat dampak yang terjadi akibat insiden itu. Jangan hanya fokus pada orang-orang yang terlibat, tapi juga dampaknya bagi semua. Dan berpikirlah sebelum berkata," tegasnya.

Sejak Oktober 2011, sejumlah pesan bernada kasar muncul di jejaring sosial Facebook dan Twitter yang ditujukan bagi pemain sepak bola berkulit hitam. Ketika itu juga terjadi insiden pelecehan rasial yang dilakukan pemain MU Patrice Evra terhadap pemain Liverpool, Luis Suarez, yang akhirnya Patrice Evra dilarang bermain pada delapan pertandingan.

Rio Ferdinand mengatakan bahwa dia telah memikirkan langkah-langkah insiatif antirasisme yang telah terjadi di Inggris. "Saya hampir merasa bahwa selama ini saya merasa dibodohi. Menilik kembali ke belakang saat John Barnes dan pemain lain sedang bertanding di lapangan dan yang terjadi adalah mereka diolok-olok di lapangan," katanya.

"Saya selalu bersama dengan seseorang yang membawa kemenangan bagi negara ini lewat permainan yang luar biasa, tapi saya pikir masa bersahabat itu telah hilang. Itu seperti sementara saja," jelasnya.

"Sekarang, semuanya semakin jelas. Saya berharap perlakuan seperti itu hanya dilakukan oleh sekelompok orang berpikiran sempit saja, yang melakukannya semata-mata untuk menjadi berita sesaat dan nantinya akan hilang begitu saja," ujarnya.

Rio Ferdinand mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk mengomentari tentang John Terry dan tidak terganggu dengan kenyataan bahwa rekan yang telah bersamanya sejak lama itu akan absen saat bertanding melawan United di Stamford Bridge karena cedera lutut.

Terkait dengan ketidakhadiran Terry tersebut karena keinginannya sendiri, Rio mengaku tidak terlalu yakin akan hal itu. "Saya tidak peduli apakah dia akan bermain atau tidak. Saya hanya memikirkan bagaimana nanti bertanding melawan MU dan memenangkannya. Saya biarkan media membicarakan itu, silakan menciptakan badai. Kami adalah para pemain sepak bola. Itu yang kami lakukan dengan dan kami nikmati. Hasil pertandingan dan permainan lawan di lapangan menjadi hal terpenting bagi saya," kata Rio Ferdinand.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement