REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA – Perdana Menteri Pemerintahan Hamas Palestina, Ismail Haniyah, tiba di kerajaan Bahrain untuk bertemu dengan Raja Bahrain Hamad bin Isa Ali Khalifah, Sabtu (4/2).
Ini adalah tujuan kedua dalam lawatan luar negeri terbarunya yang dimulai pada pekan lalu. Sebelumnya, Haniyah bertemu dengan tokoh spiritual Muslim Mesir Yusuf Al-Qardhawi pada Jumat (3/2), di Qatar.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya menekankan keharusan pembukaan perbatasan Rafah antara—Mesir dan Jalur Gaza—sepenuhnya. Qardhawi juga mengharapkan dukungan negara-negara Arab dan Islam untuk membantu dibukanya perbatasan Rafah secara permanen.
Qardhawi juga memuji Emir Qatar, Hamad bin Khalifa Al-Thani, atas dukungannya untuk Palestina dan Gaza. "Mengingat revolusi di Arab yang akhir-akhir ini terjadi, saya bisa menegaskan Palestina akan mencapai mencapai kemenangan karena Palestina adalah kebenaran dan kebenaran selalu menang. Sementara kepalsuan pada akhirnya akan lenyap,” tegas ulama terkemuka itu.
Haniyah juga memuji Al-Thani atas dukungannya terhadap Palestina dan perjuangan Palestina. "Banyak orang hanya berdiri menonton dan menunggu Gaza jatuh. Namun, Emir Qatar mengambil sikap yang berbeda di antara rekan Muslim dan Arab. Ini adalah dukungan politik yang besar bagi Palestina,” katanya.
Haniyah mengungkapkan, agresi brutal Israel menewaskan banyak orang dan melukai 5.000 orang, menghancurkan 5.000 rumah dan menelantarkan sekitar 20 ribu keluarga di Gaza. “Mereka menghancurkan tanaman, listrik dan air. Jalur Gaza sedang mengalami situasi tragis dengan ribuan rakyatnya yang jadi pengangguran, maraknya kemiskinannya, dan penderitaan keluarga para syuhada. Namun, rakyat Gaza terus menerus berjuang dan melakukan perlawanan," tegas Haniyah.