REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Salah satu pejabat Hamas, Ismail al-Ashqar, mereaksi pemberitaan media soal kesepakatan Hamas dengan Fatah dan menyatakan bahwa jabatan Perdana Menteri untuk Mahmoud Abbas dalam pemerintahan mendatang, masih belum pasti.
Dalam wawancaranya dengan Fars News (6/2), al-Ashqar mengatakan, masalah ini belum diputuskan secara final. Dikatakannya, "Abbas adalah seorang figur kontroversial dan dengan tegas saya mengatakan bahwa ia tidak mendapat tempat di banyak kalangan Hamas karena memiliki banyak masalah."
Sebelumnya, sebuah sumber pemberitaan Palestina mengkonfirmasikan kesepakatan antara Hamas dan Fatah soal jabatan perdana menteri Mahmoud Abbas dalam pemerintahan mendatang.
Pertemuan Abbas dan Meshal di Doha itu bertujuan membahas proses implementasi rekonsiliasi nasional dan juga pelaksanaan berbagai kesepakatan sebelumnya yang telah ditandatangani pada sidang di Kairo, Mesir.