REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebun Raya Bogor (KRB) menyumbangkan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bogor. Namun, kontribusi ini tidak diimbangi infrastruktur dan perencanaan yang ideal oleh Pemkot setempat.
Kepala Sub Bagian Data dan Informasi KRB, Sofi Mursidawati, mengatakan setiap tahunnya kebun raya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan orang. Pada tahun 2011, kunjungan wisatawan mencapai 927.268 orang. Dari jumlah tersebut, 899.573 wisatawan domestik, sementara 27.695 merupakan wisatawan asing. "Rp 700 dari setiap tiket masuk ke kas daerah. Tahun lalu jumlahnya hampir Rp 6,5 miliar," kata dia, Jumat (10/2).
Dengan sumbangan sekian, sebagian pihak mengeluhkan minimnya timbal balik yang diberikan pemerintah. Selain kemacetan, lahan parkir juga menjadi masalah yang tak kunjung terpecahkan. Lokasi KRB yang berdekatan dengan pusat keramaian lain kerap kali membuat pengunjung bingung memarkir kendaraan.
Tak hanya itu, masalah kebersihan juga menjadi sorotan. Lokasi KRB yang berdekatan dengan Pasar Bogor menimbulkan tumpukan sampah tiap harinya. Semua itu menjadi wewenang pemerintah kota. "Mungkin komunikasi dengan pemerintah selama ini belum memadai," kata dia.