REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -— Pejabat Intelijen Amerika Serikat (AS) menuding Al-Qaidah ada di balik pengeboman yang terjadi belakangan ini di Suriah. Serangan bom itu dilakukan ke pemerintah Suriah dalam rangkaian konflik yang terjadi di negara itu selama 11 bulan ini.
Direktur Intelijen Nasional, James Clapper, mengatakan, walau AS meminta Presiden Suriah, Bashar al-Assad turun dari kursi pemerintahan, namun, lengsernya Assad bakal menggiring vakumnya kekuasaann di Suriah. Kekosongan itu bisa saja diisi oleh kelompok Al-Qaidah atau kelompok ekstremis lainnya. Dengan demikian, lanjut dia, mereka bisa memasok persenjataan kimia bagi pergerakannya itu.
Di Pentagon, Menteri Pertahanan, Leon Panetta, mengatakan, krisis di Suriah kini lebih parah dan mengkhawatirkan AS, karena terlihat ada indikasi masuknya Al-Qaidah di kelompok oposisi pemerintahan.
"Kami jelas khawatir bahwa Al-Qaidah mencoba masuk dan ada di sana. Apa dan bagaimana peran mereka di sana, saya pikir hal itu harus kita lihat dulu," katanya seperti diberitakan Associated Press, beberapa jam lalu, Jumat (17/2).