Ahad 19 Feb 2012 12:54 WIB

Ini Alasan Kepala Suku Asmat Memeluk Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI —- Sinansius Kayimter sudah lama tertarik memeluk Islam. Sebab, ia tidak merasa cocok dengan kepercayaan terdahulu.

“Saya tidak merasa ada perbaikan dalam kepercayaan terdahulu. Tapi saya melihat mereka yang Muslim banyak mengalami perubahan,” kata Sinansius yang selanjutnya berganti nama menjadi Umar Abdullah kayimter saat  menceritakan pengalamanannya di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi, Ahad (19/2).

Keyakinannya akan kebenaran Islam semakin bertambah setelah anaknya, Muhammad Hatta memutuskan memeluk Islam beberapa tahun lalu. Kini, anaknya telah menjadi Tahfiz Alquran.

Dari situlah, Umar melihat adanya perubahan ketika seseorang masuk Islam. “Dalam kepercayaan sebelumnya, ia tidak ada perubahan. Namun saat Islam masuk, ada semacam perubahan seperti banyak generasi muda suku Asmat belajar di luar daerahnya,” kata Fadhlan.

Sejak 1980-an, telah ada dari kalangan suku Asmat yang memeluk Islam. Namun, tidak adanya pembimbing menjadikan Muslim Asmat seolah diabaikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement