REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI —- Sinansius Kayimter sudah lama tertarik memeluk Islam. Sebab, ia tidak merasa cocok dengan kepercayaan terdahulu.
“Saya tidak merasa ada perbaikan dalam kepercayaan terdahulu. Tapi saya melihat mereka yang Muslim banyak mengalami perubahan,” kata Sinansius yang selanjutnya berganti nama menjadi Umar Abdullah kayimter saat menceritakan pengalamanannya di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi, Ahad (19/2).
Keyakinannya akan kebenaran Islam semakin bertambah setelah anaknya, Muhammad Hatta memutuskan memeluk Islam beberapa tahun lalu. Kini, anaknya telah menjadi Tahfiz Alquran.
Dari situlah, Umar melihat adanya perubahan ketika seseorang masuk Islam. “Dalam kepercayaan sebelumnya, ia tidak ada perubahan. Namun saat Islam masuk, ada semacam perubahan seperti banyak generasi muda suku Asmat belajar di luar daerahnya,” kata Fadhlan.
Sejak 1980-an, telah ada dari kalangan suku Asmat yang memeluk Islam. Namun, tidak adanya pembimbing menjadikan Muslim Asmat seolah diabaikan.