REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Israel dianggap memiliki agenda tersembunyi di tengah konflik dengan beberapa negara Timur Tengah. Seorang pakar analis politik Timur Tengah dan kebijakan Israel, Ralph Schoenman mengatakan agenda tersembunyi tersebut adalah menjarah Palestina secara keseluruhan dari Timur Tengah.
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, yang dilansir Senin (20/2), Schoenman mengatakan penghancuran keberadaan Palestina oleh Israel diarahkan kepada agenda perang yang lebih besar di daerah tersebut.
"Dan agenda pertama rezim Tel Aviv adalah untuk mengusir rakyat Palestina, dengan menduduki seluruh tanah warga Palestina," ujar pria yang juga penulis buku "Sejarah Tersembunyi Zionisme" (The Hidden History of Zionism).
Pekan lalu, Pada 14 Februari pembangkit listrik di Jalur Gaza telah dihentikan, karena kurangnya bahan bakar. Para pejabat Palestina menyalahkan blokade Israel di Jalur Gaza yang menyebabkan listrik di wilayah ini padam karena kehabisan bahan bakar.
Schoenman juga menandaskan bahwa Israel telah mempertahankan blokadenya di Gaza, sehingga pasokan penting bagi warga, seperti bahan makanan dan kesehatan di wilayah ini terhenti. Kapasitas daya listrik juga tidak mampu lagi untuk menyuplai energi yang dibutuhkan di layanan-layanan penting seperti rumah sakit.
Para analis politik mengutuk langkah rezim Tel Aviv yang kejam dan anti-kemanusiaan terhadap kelangsungan hidup warga Gaza yang diblokade. Schoenman juga meminta masyarakat internasional untuk memahami tindakan Israel sebagai kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza.
Jalur Gaza diblokade sejak tahun 2007. Blokade itu menyebabkan penurunan standar hidup warga dan menimbulkan kondisi buruk seperti pengangguran dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tindakan Israel ini, dianggap seperti 'getho', yaitu area penampungan apa yang dilakukan NAZI pada Yahudi pada sebelum perang dunia ke dua.