REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertekad merebut kembali dukungan dari umat Islam serta para ulama. Hal itu terungkap dalam pembukaan Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) PPP di Pesantren Lirboyo, Kediri, Selasa (21/2).
Acara yang bertemakan 'Mewujudkan 12 juta Kader Untuk Indonesia Sejahtera dan Mandiri' tersebut akan berlangsung hingga 23 Februari 2012.
Lukman Hakim Syaifuddin, Wakil Ketua Umum PPP mengatakan, pemilihan umum 2014 mendatang bisa dijadikan sebagai momentum kebangkitan PPP. Karena partai berlambang ka'bah itu sudah menegaskan diri untuk kembali memperkuat Jargon partai sebagai Rumah Besar Umat Islam. Salah satunya diwujudkan dengan merebut kembali dukungan dari kiai dan alim ulama.
"Marilah kita (umat Muslim) bersama-sama membangun negara yang sejahtera dan adil dengan kembali ke Rumah Besar Umat Islam," ujarnya saat pidato pada acara pembukaan Mukernas.
Lebih lanjut dia membeberkan, PPP pun kini telah mendapat dukungan dari kaum ulama saat perhelatan acara Muktamar di Bandung beberapa waktu lalu. Dan penyelenggaraan acara Mukernas di Pondok Pesantren di Lirboyo merupakan langkah kongkret untuk menggalang dukungan di Jawa Timur yang dulu pernah menjadi salah satu basis kuat PPP.
Sementara itu, Mahbub Rosyidi, lembaga asistensi program pembangunan PPP menjelaskan, beberapa pembahasan Mukernas yang dilakukan mulai Rabu (22/2) meliputi bagaimana strategi pemenangan pemilu pada 2014, pencapaian targer kader partai sebanyak 12 juta lebih, program strategis nasional, bahkan melakukan penentuan terkait kriteria calon presiden yang akan diusung partai.
"Pembahasan itu untuk menindaklanjuti hasil Muktamar pada Juni 2011," kata Mahbub.
Selain Mukernas, tambah Mahbub, PPP juga menyelenggarakan Khalaqah Nasional Alim Ulama. Partai berwarna hijau itu mencoba memberikan tempat khusus dan terhormat bagi para kiai dan ulama untuk menentukan arah serta strategi perjalanan partai. Karena menurutnya, petunjuk dari para ulama bisa dijadikan sebagai salah satu pegangan agar partai bisa berjalan dengan baik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika