REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Depok mengeluarkan peraturan setempat yang menyatakan agar tiap hari Selasa, masyarakat Depok diminta tak makan nasi. Gerakan tersebut rupanya bakal ditiru oleh daerah lain, dengan alasan yang sama.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tengah (Sulteng) wacanakan kepada pemerintah setempat untuk melakukan gerakan sehari tanpa nasi (one day no rice) guna mengurangi ketergantungan kepada beras. Sekretaris TPID Sulteng, Wuryanto, di Palu, Jumat (2/3), mengatakan tingkat konsumsi nasi di masyarakat saat ini masih tinggi, padahal sumber pangan lain selain beras juga banyak seperti ubi, jagung, ketela, atau kentang.
Dia berharap Pemerintah Provinsi Sulteng bisa mengoptimalkan keanekaragaman pangan dengan mengurangi konsumsi beras sekitar 1,5 persen per tahun. Menurutnya, gerakan satu hari tanpa nasi itu sangat berpengaruh bagi ketahanan pangan karena cadangan beras akan sedikit berkurang.
Wuryanto mengatakan, meski cadangan beras di Sulteng saat ini mampu bertahan hingga enam bulan ke depan gerakan sehari tanpa nasi dinilai tetap diperlukan. Bahkan dari segi kesehatan, katanya, tidak mengkonsumsi nasi sehari bisa menurunkan kadar gula di dalam tubuh. "Jadi ini sangat cocok, terutama bagi yang ingin diet," kata Wuryanto.