Jumat 02 Mar 2012 23:13 WIB

Tujuh Tahun Bocah Dimas Idap Tumor di Wajah Ada yang Mau Bantu?

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Dimas, bocah berusia tujuh tahun yang menderita tumor di wajahnya sejak berusia lima bulan, warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, memerlukan bantuan berbagai pihak untuk dapat mengoperasi penyakitnya.

"Hingga kini Dimas belum mendapatkan pengobatan yang memadai," kata ibunya, Titin (29), di dampingi ayahnya, Dicky (30), di rumah tinggalnya yang mengontrak di Komplek Bukit Sejahtera Indah Blok C2 No.14 Bukit Baru, Palembang, Jumat.

Menurut dia, Dimas baru menjalani operasi sebanyak dua kali di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Muhammad Hoesin (RSHM) Palembang, tetapi belum terlihat hasil yang memuaskan. "Dokter RSMH menyarankan agar Dimas dioperasi di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo Jakarta," ujar Titin.

Dirinya mengakui sejak operasi kedua pada tahun 2008, belum mempunyai dana untuk membawa Dimas ke Jakarta.

Salah seorang relawan, Rendi yang melakukan penggalangan dana untuk Dimas, mengakui bahwa hingga kini belum ada donatur yang mau membantu pengobatan bocah penderita tumor di wajah itu.

"Kami sangat berharap ada pihak yang mau berbaik hati untuk menyumbang bagi kesembuhan Dimas," kata dia.

Lebih lanjut Titin mengakui, pemerintah daerah setempat juga belum memberi perhatian khusus kepada Dimas. "Pernah ada pejabat yang datang ke rumah, tapi hanya memberi janji dan hingga kini belum dalam bentuk pertolongan yang sangat kami perlukan," kata dia lagi.

Keluarga Dimas yang menyewa rumah di Komplek Bukit Sejahtera Indah Blok C2 No.14 Bukit Baru, Palembang itu berharap Dimas dapat beraktivitas seperti anak-anak seusianya, setelah bisa menjalani operasi dan pengobatan sebagaimana mestinya.

Menurut Titin, selama ini Dimas dikucilkan karena penyakit yang dideritanya itu. "Padahal Dimas merupakan seorang anak yang aktif dan sangat bersemangat untuk terus bersekolah," ujar dia pula.

Keluarga Dimas mengharapkan bantuan dari pemerintah dan para donatur yang bersedia menolong mereka, termasuk kemungkinan Pemerintah Provinsi Sumsel maupun Pemkot Palembang mengulurkan bantuan yang mereka perlukan.

Rendi, relawan mahasiswa yang membantu menggalang dana bersama sejumlah mahasiswa lainnya, juga mempertanyakan realisasi program pengobatan gratis yang didengungkan di daerahnya, seharusnya dapat memberikan akses bagi Dimas untuk mendapatkan dukungan pengobatan sebagaimana mestinya.

Karena itu, mereka mempertanyakan kebenaran program berobat gratis yang menjadi salah satu unggulan di daerahnya itu, kenapa hingga kini belum bisa menyentuh Dimas dan membantunya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement