Ahad 04 Mar 2012 01:19 WIB

Mengenang dan Menghormati Utha Likumahuwa di JJF 2012

Rep: Nur Feby Rosiana/ Red: Hazliansyah
Penampilan Utha Likumahuwa sebelum terserang stroke pada Juni 2011 di Kepulauan Riau.
Foto: Antara
Penampilan Utha Likumahuwa sebelum terserang stroke pada Juni 2011 di Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain menghadirkan musisi jazz kenamaan dunia, Java Jazz Festival 2012 juga menghadirkan tribute kepada sejumlah musisi. Diantaranya adalah 'Tribute to Bubi Chen', 'Tribute to Bing Slamet & Sam Saimun', 'Tribute to Benyamin Sueb' dan 'Tribute to Utha Likumahuwa'.

Pada hari kedua JJF digelar, Sabtu (03/03) malam, salah satu musisi yang diberi penghargaan melalui tribute adalah Utha Likumahuwa. Penyanyi yang merilis album pertamanya pada 1982 itu menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 September 2011 karena penyumbatan pembuluh darah di otak.

Pertunjukan yang dimulai pukul 19:40 WIB dibuka oleh bos dan pencetus Java Jazz Festival, Peter F. Gontha. Peter mengatakan Indonesia telah kehilangan sejumlah musisi berbakat yang telah memberikan sumbangsihnya kepada industri musik di Indonesia.

"Tentunya kita pasti sangat kehilangan Bubi Chen, Chrisye, dan banyak kehilangan orang-orang di industri kreatif yang telah memberikan pemasukan kepada negara sebesar 27 hingga 43 persen," ujar Peter. Peter kemudian mengajak keponakan Utha, Barry Likumahuwa dan kakak Utha, Benny Likumahuwa naik keatas panggung seraya mengucapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada para penonton yang telah hadir untuk menonton pertunjukan tribute tersebut.

Selain Barry dan Benny Likumahuwa, 'Tribute to Likumahuwa' juga diisi oleh beberapa penyanyi muda Indonesia. Seperti penyanyi jebolan salah satu ajang pencarian bakat,  Monita dan Mike Mohede, lalu ada Boys 2 Boys, Ivan, dan matthew sayerz. Serta tak ketinggalan musisi senior Mus Mujiono.

Tribute dibuka dengan lagu 'Puncak Asmara' yang dibawakan dengan sangat enerjik oleh Ivan. Lalu Berry Likumahuwa tampil mengiringi Monita yang menyanyikan lagu 'Tersiksa Lagi'. Monita yang tampil cantik dengan gaun hitam membuat sejumlah penonton pria tak hanya terpesona dengan suaranya, namun juga penampilan anggun  Monita.

Tak lama giliran duet senior-junior antara Harvey Maleoholo dan Boys 2 Boys, yang menyanyikan 'Akira'. Tribute kemudian berlanjut dengan duet antara Mike Mohede dan Boys 2 Boys yang menyanyikan lagu 'Aku Pasti Datang'. Dua jebolan Indonesian Idol, Monita dan Mike berkolaborasi dengan menyanyikan lagu 'Bersatu Dalam Damai', dan Mus Mujiono yang tampil berduet dengan Gaby menyanyikan lagu 'Mungkin Terjadi'.

Penampilan sejumlah musisi membawakan lagu Utha Likumahuwa benar-benar mengingatkan kepada sosok pria asal Ambon yang mereka kagumi. 'Untuk apa lagi' oleh Mus Mujiono dan Boys 2 Boys, serta 'Esokkan Masih Ada' yang dibawakan oleh Matthew Sayers menjadi tembang yang tidak dapat dipisahkan dari sosok Utha Likumahuwa..

"Ini semua untuk mengenang paman saya yang telah tiada, saya harap dia bisa melihat kita semua dari atas sana, makasih Java Jazz," ujar Barry yang disambut tepuk tangan yang meriah dari para penonton.

Barry pun memanggil ayahnya Benny Likumahuwa untuk naik keatas panggung. Duet antara ayah dan anak pun terjadi. Barry dengan bassnya dan Benny dengan flutenya memainkan tembang 'Sesaat Kau Hadir' yang dibawakan dengan versi instrumental. Meski begitu, tanpa dikomando penonton melantunkan lagu tersebut. Terjadilah ratusan koor suara menyanyikan lagu ‘Sesaat Kau Hadir’.

Menjadi lagu penutup pada pukul 20:42 WIB, Barry memanggil seluruh artis pendukung untuk naik keatas panggung dan bersama-sama menyanyikan lagu 'Dansa yo Dansa'.

Meski hanya kurang dari dua jam 'Tribute to Likumahuwa' berjalan, ratusan penonton merasa sangat puas dan yang terpenting adalah mengenang Utha Likumahuwa beserta lagu-lagunya yang dapat dinikmati sepanjang masa.

Nur Feby Rosiana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement