REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan, tidak ada perbedaan antara Fatah dan Hamas karena kedua pihak telah mencapai kesepakatan tentang platform politik dan genjatan senjatan dengan Israel.
Abbas dalam wawancara dengan Aljazeera, Ahad (4/3), mengatakan keduanya telah mencapai kesepakatan yang sama sama menguntungkan. "Kami sepakat bahwa masa tenang tidak hanya di Jalur Gaza, tetapi juga di Tepi Barat," kata Abbas menegaskan.
Fatah dan Hamas, katanya, sepakat melawan Israel berdasar pembentukan negara Palestina di sepanjang perbatasan tahun 1967. Perdamaian dengan Israel berlanjut, kata Abbas, jika Israel menghentikan pembangunan pemukiman dan menerima kondisi Palestina.
Abbas mengatakan, ia setuju untuk memimpin pemerintah persatuan karena ia berharap untuk memecahkan masalah dan bukan karena ia ingin pekerjaan.
"Saya setuju untuk menjadi perdana menteri karena seharusnya pemerintah transisi didominasi oleh teknokrat yang misinya adalah untuk mempersiapkan pemilihan baru dan membangun kembali Jalur Gaza," katanya.