Senin 05 Mar 2012 23:34 WIB

Ahmad Heryawan Kepincut Film Negeri 5 Menara

Red: Hafidz Muftisany
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku kepincut dengan film Negeri 5 Menara karena film tersebut mengingatkan perjuangan dirinya sewaktu menempuh pendidikan di pondok pesantren.

"Zaman saya masih kecil kehidupan sederhana seperti itu (di film Negeri 5 Menara) saya lakukan. Film ini mengingat saya sewaktu dulu, tidur di pesantren pakai tikar," kata Ahmad Heryawan, usai menyaksikan film tersebut, di Blitzmegaplex Paris Van Java Mall, Jalan Sukajadi Kota Bandung, Senin malam.

Walaupun kepincut dengan film yang disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman itu, Heryawan tidak bisa memberikan rangking untuk film tersebut. "Saya tidak bisa memberikan ranking satu hingga 10. Tapi saya harus katakan film ini sangat baik untuk ditonton anak-naaka karena berpesan kepada anak-anak untuk bekerja keras," kata Ahmad Heryawan.

Menurut dia, film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya A Fuadi tersebut memberikan pesan moral bahwa untuk jika seseorang ingin maju dan sukses maka dibutuhkan perjuangan keras, spirit serta pikiran besar untuk mencapi kesuksesan tersebut.

"Ya bagaimana betapa orang itu untuk maju ke depan, maka dia harus punya spirit, pikiran besar untuk maju terus ke depan meraih sukses," kata Heryawan yang pernah menempuh pendidikan di salah satu pondok pesantren yang ada di Sukabumi, Jabar.

Dikatakannya, kalimat "Man Jadda Wajada" (siapa yang bersungguh-sungguh, dia yang akan berhasil) dalam film tersebut juga bisa menjadi spirit bagi generasi muda di Indonesia agar terus mengejar cita-cita atau kesuksesannya.

"Man Jadda Wajada itu sebuah hapalan pendek yang ada di dunia Arab yang menyatakan bahwa tidak akan pernah mungkin ada kesuksesan tanpa ada kerja keras. Di kita juga ada filosofi seperti itu, dan itu tinggal bagaimana dimasukan ke karakter generasi muda saat ini," kata Heryawan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۗوَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَۚ
Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

(QS. Al-Hasyr ayat 9)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement