REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Gerilyawan Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan jibaku, yang menewaskan sedikit-dikitnya dua warga di pangkalan tentara Amerika Serikat di dekat Kabul, ibu kota Afghanistan, pada Senin (5/3), dengan menyatakannya pembalasan atas pembakaran Quran di sana.
"Seorang penyerang jibaku keluar dari truk dan meledakkan rompinya di luar lapangan udara Bagram (di gerbang untuk kendaraan pasukan)," kata gubernur propinsi itu, Abdul Basir Salangi, kepada kantor berita Prancis AFP.
"Akibatnya, dua orang tewas dan empat luka, semua warga," katanya. Juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan Amerika Serikat memastikan bahwa tidak ada tentara tewas dan menambahkan bahwa laporan menyebut jumlah korban antara dua hingga lima warga.
"Mereka tidak menembus pangkalan itu. Kami mengurung daerah tersebut dengan pasukan keamanan Afghanistan," katanya.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam pesan singkat kepada AFP menyatakan sekitar pukul 17.00 (19.30 WIB), salah satu pejuangnya menyerang gerbang ketiga lapangan udara Bagram sebagai pembalasan atas pembakaran Quran.
"Akibatnya, sejumlah orang Amerika Serikat tewas dan luka," katanya. Kejadian Quran dilempar ke tungku pembakar di Bagram dua pekan lalu memicu beberapa hari unjukrasa keras benci Amerika Serikat, yang menewaskan sekitar 40 orang, termasuk enam tentara negara adidaya itu oleh rekan Afghanistan mereka.