REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada awal pekan depan, direncanakan akan ada pertemuan antara Indonesia dengan Singapura di Istana Bogor. Pertemuan tersebut dilakukan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, pada Senin, (13/3). Salah satu agenda yang dibahas berkaitan dengan perbatasan.
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa mengatakan pertemuan tersebut merupakan pertemuan tahunan kedua kepala negara. “Akan dibahas masa depan hubungan kedua negara, seperti kerja sama dibidang ekonomi, perdagangan, investasi, hukum, masalah bidang regional dan global, dan perundingan perbatasan,” katanya saat ditemui di kompleks istana kepresidenan, Jumat (9/3).
Terkait perundingan perbatasan kedua negara, Menlu mencatat adanya kemajuan dalam perundingan perbatasan kedua negara di segmen Timur Selat Singapura. Ia menyatakan kedua negara telah sepakat untuk mengintensifkan perundingan perbatasan kedua negara pada segmen Timur Selat Singapura setelah segmen barat telah dirampungkan dan diratifikasi kedua negara pada tahun 2010.
Pembahasan juga akan menyangkut aksesi negara pemilik senjata nuklir pada protokol kawasan bebas senjata nuklir Asia Tenggara; Laut China Selatan; perkembangan positif di Myanmar dan semenanjung Korea serta perkembangan mediasi ASEAN atas konflik perbatasan Thailand dan Kamboja. “Indonesia dan Singapura sepakat pastikan adanya kemajuan dalam berbagai isu yang menjadi prioritas ASEAN ke depan,” katanya.