REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak dunia jatuh karena investor cemas atas kekuatan permintaan energi di seluruh dunia, menyusul lemahnya data ekonomi China.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman April, merosot 1,06 dolar AS menjadi ditutup pada 106,34 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk April menetap di 125,34 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 64 sen dari tingkat penutupan Jumat.
"Minyak mentah turun tajam. Para pedagang bereaksi terhadap berita akhir pekan bahwa Cina telah mencatat defisit perdagangan terbesar dalam lebih dari sepuluh tahun," kata analis GFT, David Morrison.
"Hal ini menambah kekhawatiran atas prospek pertumbuhan global karena langkah-langkah penghematan di seluruh Eropa bertahan."
Data Bea Cukai yang dirilis Sabtu, memperlihatkan perekonomian Cina berayun ke defisit perdagangan sebesar 31,48 miliar dolar AS pada Februari, karena impor minyak mentah dan bahan baku penting lainnya melonjak.
"Ini menunjukkan bahwa Cina sedang bertindak secara strategis untuk meningkatkan kepemilikan energi, tidak diragukan lagi menyadarkan akan risiko geopolitik yang berkembang, dan cemas untuk memastikan bahwa hal itu akan dapat mempertahankan perkembangan permintaan domestik di masa depan," kata Morrison.