REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Kini ada risiko lebih nyata bila memiliki tubuh tambun, setidaknya di kepolisian Inggris. Polisi dan staf pendukung di Inggris harus membuktikan kebugaran mereka dalam pemeriksaan tahunan atau gaji mereka dipangkas.
Kebijakan ini dikeluarkan setelah satu survei mendapati 64 persen dari mereka kelebihan berat, gemuk atau kegemukan, demikian kesimpulan kajian pada Kamis (15/3). Laporan yang dikeluarkan pemerintah mengenai kondisi dan gaji polisi menyarankan agar para petugas yang gagal dalam pemeriksaan kebugaran tiga kali, dikenakan tindakan disipliner.
Akibatnya, sebagian dari mereka terancam kehilangan delapan persen gaji mereka, atau sebanyak 3.000 poundsterling. Dihitung dengan kurs rupiah jumlah itu mencapai Rp43 juta lebih. Angka yang tidak sedikit, juga bagi para polisi.
Laporan tersebut dikeluarkan setelah survei atas lebih dari 11.500 personel dan staf pasukan polisi London mendapati 44 persen dari mereka kelebihan berat, 19 persen gemuk dan satu persen sangat gemuk, kata laporan itu.
Kajian tersebut, yang dilaporkan saat pemerintah berusaha memangkas sebanyak 20 persen anggaran polisi sebagai bagian dari tindakan penghematan, menyarankan perubahan lain yang berjangkauan luas.
Perubahan itu akan memungkinkan para petugas dipecat, dipotong gaji, menaikkan usia pensiun dan mengharuskan staf memiliki kualifikasi yang lebih baik. Usul tersebut, meskipun secara umum diterima oleh kepala polisi, tak mendapat sambutan di kalangan petugas yang menghadapi pembekuan gaji, sumbangan pensiun lebih besar dan pemotong jumlah, demikian laporan Reuters.
"Personel polisi telah cukup menghadapi ketidakpastian sekaligus serangan yang dilancarkan sengaja dan terus menerus oleh pemerintah ini," kata Paul McKeever, Kepala Federasi Polisi Inggris dan Wales. "Dinas kepolisi tak bisa menanggungnya lagi; cukup sudah!" ujarnya.