REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tidak melakukan pemeriksaan, baik luar atau otopsi terhadap jenazah lima jenazah terduga teroris yang ditembak Densus 88 di dua lokasi terpisah di Denpasar, Minggu (18/3) malam.
"Lima jenazah hanya dititipkan sejak kami terima di sini," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustiyadi, Senin (19/3) siang.
Dia mengatakan, kelima jenazah diterima pada Senin dini hari tadi. Mereka berstatus masih tidak dikenal.
Proses selanjutnya, tambah Dudut, pemeriksaan akan dilakukan di Rumah Sakit Pusat Polri Keramat Jati, Jakarta. Kelima jenazah pun dikirim ke Jakarta.
"Pelabelan terhadap pelaku terduga teroris itu sesuai dengan kode Disaster Victim Indentification (DVI), yakni berkode BOO1 sampai BOO5, yakni jenazah tidak dikenal," ujarnya.
Dudut menjelaskan, tidak hanya jenazah yang dilabel namun barang bukti dan pakaian pun dilakukan pelabelan. Ketika ditanya mengapa dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk pelabelan,
Diberitakan sebelumnya, kelima jenazah yang diduga teroris terlihat dibawa keluar dari ruang instalasi jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (19/3) siang dengan menggunakan lima mobil ambulans.
Menurut sejumlah keterangan, kelima jenazah akan dibawa ke Bandar Udara Ngurah Rai di Tuban, kawasan Kuta, guna diterbangkan ke Jakarta.