REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-Moon, menegaskan prioritas PBB dalam mengatasi masalah Suriah adalah menghentikan kekerasan yang terus terjadi di negara Timur Tengah itu. Dalam keterangan persnya usai pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/3), Ban Ki-Moon mengatakan kondisi di Suriah semakin berbahaya dan sulit sejak awal gerakan demonstrasi digulirkan di negara itu.
"Prioritas kami ada tiga dalam mengatasi permasalahan Suriah. Pertama, menghentikan kekerasan dengan cara apa pun, hentikan pembunuhan di sana," ujarnya.
Prioritas kedua, lanjut Ban Ki-Moon, adalah mencari solusi melalui kesepakatan politik guna memastikan hak-hak asasi warga sipil Suriah terpenuhi. Karena itu, kata dia, PBB telah mengirim utusan khusus mantan Sekjen PBB Kofi Annan untuk berbicara dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Sedangkan prioritas ketiga, lanjutnya, adalah menggalang kerja sama internasional dengan berbagai komunitas untuk mencari solusi menyelesaikan konflik di Suriah seperti melalui PBB, Liga Arab, dan juga organisasi lainnya. Ban Ki-Moon berharap komunitas internasional dapat mencapai satu suara dalam menyelesaikan masalah Suriah. "Kita tidak punya waktu lagi. Satu menit tertunda berarti lebih banyak lagi warga sipil yang tewas," ujarnya.