Ahad 25 Mar 2012 15:53 WIB

Kampoeng Steak Ludes Terbakar, Pengunjung dan Karyawan Berhamburan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Sebuah rumah makan "Kampoeng Steak" di Jalan Kusuma Bangsa 48 Surabaya, Minggu, sekitar pukul 14.30 WIB ludes terbakar.

Menurut salah seorang karyawan, Yandri, api diduga berasal dari tabung elpiji yang selang udaranya bocor, sehingga mengeluarkan percikan api. Ia mengaku sempat mendengar ledakan dari dalam dapur.

"Saya kebetulan ada di luar dapur, tapi sempat mendengar suara ledakan. Karyawan dan pengunjung semburat dan berhamburan keluar menyelamatkan diri," ujarnya ketika ditemui di lokasi.

Saat kejadian, rumah makan dalam keadaan buka dan terdapat beberapa pengunjung. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kasi Pengendalian dan Pencegahan Dinas Kebakaran Kota Surabaya Ari Bekti Iswantono mengaku belum bisa memastikan penyebab kejadian karena menunggu hasil identifikasi aparat kepolisian.

"Tapi berdasarkan pengakuan karyawan, api berawal dari kompor dan selang tabung elpiji bocor. Hanya saja kami belum bisa memastikannya karena menunggu polisi," tutur dia.

Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Meski petugas cepat menguasai dan api sempat dilokalisir, namun bangunan terbakar hampir 90 persen. Ini karena mayoritas bangunan terbuat dari kayu.

Kapolsek Genteng Komisaris Polisi Budi Santoso kepada wartawan mengaku tidak bisa memastikan penyebab kebakaran sampai hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) selesai dilaksanakan.

"Tim identifikasi akan melakukan olah TKP setelah petugas pemadam selesai melakukan pembasahan dan bara api benar-benar padam. Kami juga akan memintai keterangan beberapa saksi mata, termasuk karyawan," kata Budi.

Sementara itu, berdasar catatan Dinas Kebakaran Surabaya, kebakaran kali ini merupakan kejadian yang kedelapan kalinya selama Maret 2012. Total tahun ini, tercatat sudah 36 kasus kebakaran.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement