REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wilayah Indonesia disebut-sebut akan terkena dampak peluncuran roket Korea Utama yang rencananya dilaksanakan bulan depan. Selain Indonesia, wilayah Australia dan Filipina juga ikut terpengaruh peluncuran roket negara komunis tersebut.
Peringatan itu dikeluarkan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Asia Timur dan Pasifik, Kurt Campbell yang dituliskan secara pribadi untuk Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr.
Sebelumnya, pihak Korut mengatakan akan meluncurkan roket ke arah selatan, dan bukan ke timur seperti yang dikhawatirkan Jepang sebelumnya.
"Jika uji coba rudal Korea Utara terlaksana, kami menilai dampaknya kira-kira sampai ke wilayah di antara Australia, Indonesia dan Filipina," ucap Campbell, seperti dikutip Harian Sydney Morning Herald, akhir pekan lalu.
"Kami meminta negara-negara itu mempertimbangkan kemungkinan terkena dampak itu," sambung Campbell masih dalam pesan tersebut.
Untuk itu, Campbell meminta kepada Indonesia, Australia dan Filipina untuk mengutuk rencana Korut meluncurkan roket tersebut.
Korut mengklaim, roket itu diluncurkan untuk menempatkan satelit di angkasa, tetapi AS dan sekutunya percaya peluncuran itu sebagai dalih uji coba senjata.
Pekan lalu, Pyongyang mengatakan peluncuran itu dilakukan untuk memperingati 100 tahun kelahiran pemimpin besar mereka Kim Il-sung. Negeri Ginseng itu mengatakan, akan mengundang para pakar asing maupun wartawan dalam peluncuran roketnya bulan depan.
Tak pelak, pengumuman itu pun melahirkan kutukan dari berbagai negara, seperti Amerika dan Jepang yang khawatir peluncuran tersebut berdampak negatif terhadap negaranya. Bahkan, Jepang telah memesan sistem senjata pertahanan sebagai antisipasi jika Korut meluncurkan roketnya bulan depan.
“Saya telah memerintahkan pejabat untuk mempersiapkan dan mengirimkan rudal anti rudal patriot PAC-3 dan kapal perang Aegis," kata Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka, Jumat (23/3).