REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Sejumlah elemen masyarakat Sleman mendatangi DPRD setempat untuk menyuarakan aspirasi mereka menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Mereka datang didampingi para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sleman, dipimpin Ketua DPC PDIP Sleman, Rendradi.
Aksi ini juga dikawal oleh sekitar 60 orang anggota Satgas PDIP lengkap dengan seragam hitamnya. Aksi ini juga dikawal sejumlah aparat polisi dari Polres Sleman, yang didominasi pelosi wanita. Kedatangan para peserta aksi ini diterima oleh Ketua DPRD Sleman, Kuswanto.
Warga yang datang ini merupakan wakil-wakil elemen masyarakat, seperti dari kelompok seniman, petani, peternak, penambang pasir, juru parkir, pembantu rumah tangga, buruh bangunan, dan juga pengusaha penggilingan beras keliling.
Satu persatu, wakil-wakil dari kelompok masyarakat itu berorasi digedung DPRD. Intinya, mereka menolak keras rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Mereka menilai kebijakan itu hanyalah akan semakin menyulitkan hidup mereka yang selama ini saja sudah didera kesulitan ekonomi.
Rendradi mengatakan partainya hanyalah mengfasilitasi demo ini, agar anggota dewan bisa mendengar sendiri keluhan masyarakat tentang rencana kenaikan harga BBM. Soal sikap PDIP, kata Rendradi, sudah jelas bahwa partainya sejak semula telah menolak rencana tersebut.
Wakil Ketua DPC PDIP Sleman bidang UKM, Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Mbah Mono, mengatakan partainya juga menilai rencana pemerintah memberikan BLT adalah kebijakan tak mendidik, dan merendahkan harkat masyarakat miskin. Baginya, pembagian uang tunai dalam bentuk BLT/BLSM tersebut sarat kepentingan politik, hanya untuk pencintraan bagi elit-elit politik yang berkuasa saat ini.