REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fraksi Gerindra dan Hanura memutuskan untuk walk out dari pembahasan opsi subsidi BBM dalam rapat kerja Badan Anggaran DPR dan Pemerintah, Senin (26/3).
Kedua fraksi itu tetap bersikeras memegang opsi kedua, di mana subsidi BBM ditetapkan sebesar Rp 178 triliun dan tidak ada kenaikan harga BBM.
"Bila opsi dua tidak dibahas, saya selaku pimpinan fraksi memohon maaf supaya diberi izin seluruh anggota Gerindra untuk tidak mengikuti pembahasan ini," ujar pimpinan Fraksi Gerindra, Ferry DJ Francis, Senin (26/3).
Menurutnya, Gerindra tidak akan ikut opsi pertama. "Kita sudah musyawarah mufakat, skors juga kita sudah menghormati. Silakan teman-teman bahas Opsi I dan II. Jangan bahas sepihak. Kenyataannya, pemerintah hanya mau bahas Opsi I. Kita akan berikan pandangan kita saat paripurna," kata Ferry.
Selain Gerindra, Partai Hanura juga turut walk out. "Kita walk out karena pemerintah hanya mau BBM dinaikkan. Tidak mau bahas opsi tidak dinaikkan. Kita tidak mau BBM dinaikkan. Nanti akan diajukan lagi di paripurna," ujar Anggota fraksi Hanura, Ali Kastella.
Sementara PDIP yang juga mendukung Opsi II tetap terus ikut dalam pembahasan postur APBNP dari opsi pertama. Opsi pertama menetapkan subsidi BBM Rp 178 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, cadangan resiko energi Rp 23 triliun, dan ada penyesuaian harga BBM.