Rabu 28 Mar 2012 13:32 WIB

Demo Gambir, 31 Mahasiswa Dibebaskan Hari Ini

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Demosntran diamankan usai kericuhan terjadi saat demosntrasi berbagai elemen mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gambir, Jakarta, Selasa (27/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Demosntran diamankan usai kericuhan terjadi saat demosntrasi berbagai elemen mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gambir, Jakarta, Selasa (27/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya melepas puluhan mahasiswa yang terlibat bentrokan dengan pihak kepolisian pada aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di sekitar Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/3). Mereka semua dilepas atas pertimbangan statusnya yang masih pelajar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, setelah menjalani pemeriksaan sejak Selasa (27/3) malam, 31 orang mahasiswa yang terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian dilepas hari ini, Rabu (28/3). Namun, ungkap Rikwanto, kendati dilepas, sejumlah mahasiswa tersebut berstatus sebagai tersangka.

"Sewaktu-waktu bila diperlukan, polisi akan memanggil mereka untuk melakukan pemeriksaan kembali atas kasus yang melibatkannya," tutur Rikwanto kepada wartawan.

Rikwanto mengatakan, pertimbangan kepolisian untuk melepas mereka adalah karena 31 orang tersebut masih berstatus pelajar. Menurut Rikwanto, masa depan mereka masih cerah dan layak melanjutkan proses studinya di kampus mereka masing-masing.

Sementara itu, tiga orang warga sipil yang masuk ke dalam kelompok mahasiswa dan turut melakukan pelemparan batu kepada petugas juga berstatus tersangka. Dua orang di antaranya, ungkap Rikwanto, telah ditangguhkan penahanannya sedangkan satu orang lagi diserahkan ke Polres Jakarta Pusat.

"Satu orang itu adalah pencuri helm saat unjuk rasa berlangsung," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement