REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto meminta agar masyarakat melihat secara jernih aksi demonstrasi yang terjadi di Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa sore, (27/3). Menurutnya, tidak adil jika hanya dilihat pendemo yang menjadi korban, karena aparat pun menjadi korban dalam aksi tersebut.
"Kok nggak ada yang lapor pendemo lemparin polisi dengan conblok dan molotov ya?" tanyanya lewat pesan singkat kepada Republika, Rabu (28/3).
Ada sejumlah pihak yang menilai tindakan yang dilakukan dalam menghalau pendemo sebagai pelanggaran Ham dan terlihat represif. Alasannya, aparat menggunakan water canon, menembakkan gas air mata, serta melakukan penembakan dan penangkapan terhadap pendemo.
Ia meminta agar penilaian atas aksi yang terjadi disejumlah tempat dilakukan secara seimbang. "Lho, apa nggak denger keterangan dari humas polri ada juga polisi yang kena lemparan batu. Yang ballance sajalah! Demo kan nggak boleh lempar-lempar batu, pot bunga, bomb molotov ke siapa saja," katanya lagi.
Sementara kemungkinan akan adanya demo susulan hingga awal bulan depan, Djoko tak banyak berkomentar. Ia hanya mengatakan pihak Polri sudah mengetahui apa yang harus dilakukan.
"Polisi sudah tahu apa yang harus disiapkan," katanya.