REPUBLIKA.CO.ID, KRAMAT -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Rikwanto kemarin (27/3) menyatakan aparatnya memergoki mobil ambulans berlogo PMI mengangkut batu bagi demonstran. Terkait hal ini, PMI membantah keras tuduhan tersebut.
"Itu tidak benar. PMI tidak pernah memasok batu untuk para demonstran. PMI bersikap netral dan tidak memihak. Tugasnya adalah untuk misi kemanusiaan,” ujar Sekretaris Pengurus PMI DKI, Irwan Hidayat dalam keterangan persnya, Rabu (28/3). Irwan melanjutkan, ambulans PMI memang kerap mondar-mandir untuk mengangkut korban luka dalam bentrokan yang terjadi di sekitaran gambir, Jakarta Pusat kemarin.
“PMI sudah siap siaga. Kami sudah menyiapkan 12 mobil ambulans yang ditempatkan di 6 titik lokasi demo. Satu mobil ambulans ditempatkan di belakang mobil polisi. Mobil ambulans lainnya ditempatkan di belakang mahasiwa” ujar Irwan. “Mungkin saja mahasiswa yang menjadi korban masih membawa batu di ambulans. Atau bisa juga batu tersebut dari teman yang menemani korban” tambahnya.
Dalam demo (27/3) kemarin tercatat 54 korban terluka. 30 orang korban dilarikan ke RSCM 13 orang ke RSCM, 11 orang ke Rumah Sakit Tarakan. Lanjut dia, ada 5 unit ambulans lain yang berasal dari Dinas Kesehatan, Partai Politik dan instansi lainnya.
Saat ditanya mengenai adanya ambulans lain yang memakai logo yang sama dengan PMI, Budi Admadi Adisaputro selaku Sekjen PMI Pusat menegaskan. “Logo kami jelas berupa bunga yang di tengahnya ada tanda cross merah. Selain itu, petugas kami juga memakai uniform yang jelas. Saya menghimbau kepada institusi lain untuk saling menghormati, supaya tidak tumpang tindih,” ujar Budi.
PMI, kata Budi, sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya mengenai masalah ini. Menurutnya, Polda tidak akan memperkarakan secara hukum dan akan memberikan soft statementnya dalam waktu dekat.