Kamis 29 Mar 2012 18:20 WIB

Polisi Larang Wartawan Liput Demo Kenaikan BBM

Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wartawan tidak diperbolehkan meliput dialog elemen mahasiswa dengan Kapolresta Padang, M.Seno Putro, membahas demo penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Wartawan dilarang masuk ke salah satu ruang gedung DPRD Sumbar yang menjadi tempat acara dialog tersebut.

"Para wartawan dilarang masuk untuk mendengarkan dialog elemen mahasiswa dengan Kapolresta," kata Eri, salah satu wartawan media online, seperti dikutip Antara.

Eri mengatakan dirinya dan rekan wartawan lainnya merasa ada keganjilan kenapa dialog elemen mahasiswa dengan Kapolresta Padang itu dilakukan tertutup.

"Salah seorang anggota polisi yang berjaga didepan pintu masuk ruang menyatakan untuk sementara ini wartawan tunggu saja di luar hingga dialog selesai," katanya. "Inikan hanya soal aksi demo mahasiswa yang menolak kenaikan BBM. Kenapa sampai ruang tertutup dan wartawan tidak boleh meliputnya.''

Meski dilarang masuk, wartawan tidak mau menyerah begitu saja. Mereka kembali berdiri di sisi kanan ruangan dan berusaha mencuri dengar. Meskipun, isi dialog tersebut tidak terlalu terdengar.

Ada beberapa wartawan mencoba mengambil gambar acara dialog tersebut. Namun, pihak kepolisian langsung bergerak cepat mencegahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, ada salah seorang mahasiswa yang terkena gigitan anjing milik pasukan Brimob Polda Sumbar. Ada juga seorang mahasiswa yang diamankan oleh pihak kepolisian. Sang mahasiswa diduga ditangkap karena melemparkan batu ketika menggelar aksi demo di gedung DPRD Sumbar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement