Kamis 29 Mar 2012 23:53 WIB

Menko Polhukam Minta Polisi Persuasif Hadapi Pendemo

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Chairul Akhmad
Menko Polhukam, Djoko Suyanto (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi (kiri) dan Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengamanan kenaikan BBM pada 1 April mendatang.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Menko Polhukam, Djoko Suyanto (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi (kiri) dan Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengamanan kenaikan BBM pada 1 April mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, mengimbau masyarakat untuk menjaga keseimbangan dalam menyampaikan aspirasinya.

Oleh sebab itu, kalau demonstrasi sampai berakhir dengan kerusakan fasilitas umum maka harus ditindak tegas.

Meski begitu, pihaknya sudah mendesak Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk memerintahkan anak buahnya bertindak sesuai prosedur tetap dalam menghadapi demonstran. “Saya minta Kapolri mendahulukan tindakan persuasif jika pendemo tidak melakukan anarkis,” kata Djoko di Jakarta, Kamis (29/3).

Dia menegaskan, dalam menjaga objek vital dari ancaman demontrasi, TNI tidak berhadapan dengan demonstran. TNI, kata dia, hanya mengamankan dan melindungi supaya tidak terjadi tindakan anarkis kepada orang lain.

Sehingga TNI ingin menjaga supaya pendemo tidak memblokade kepentingan umum yang lebih besar. “Apa itu salah? Saya yang bertanggungjawab,” ujar Djoko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement