REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Terus mengalami penentangan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), berganti trayek. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono. "Trayek kami akan berubah. Masuk tol Bekasi timur, langsung tol dalam kota. Lewat jalan Perintis Kemerdekaan, baru Pulo Gadung. Jadi APTB tidak lewat Cakung," katanya.
Jika masih ada penentangan, Udar berencana memindahkan pool APTB. "Rencananya kami akan menggunakan subterminal Kayuringan," ujarnya. Dari Kayuringin akan masuk tol Bekasi Barat, kemudian tol dalam kota. Trayek yang baru diharapkan tidak bersinggungan lagi dengan angkutan umum lain.
Selain itu, APTB juga tidak diperbolehkan mengangkut penumpang di tengah jalan. Angkutan ini bersifat point to point, dan langsung masuk tol. Perubahan ini dilakukan supaya APTB bisa diterima para pengusaha angkutan umum, supaya bisa cepat beroperasi. APTB juga berencana mengubah nama menjadi Transjabodetabek.
Sosialisasi terus dilakukan terkait pelaksanaan APTB. Namun pengusaha masih terus menolaknya. Pada sosialisasi yang dilakukan Kamis (05/04), sosialisasi berakhir ricuh. Para pengusaha masih menolak keberadaan APTB.
Mereka merasa tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. "Kami minta waktu. Mungkin lima sampai sepuluh tahun untuk meneliti. Benarkah APTB bisa mengurangi kemacetan. Selain itu juga, benarkah ini menguntungkan buat kami," ujar pengusaha K-01, Hotman Sitorus.