REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyarankan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika benar melakukan penamparan terhadap seorang sipir Lapas Pekanbaru.
"Saya sarankan Denny Indrayana meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia jika benar dia melakukan penamparan sipir," kata Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Aburizal Bakrie di kediaman Jakarta, Kamis.
Sebelumnya pada hari Minggu (1 April 2012) pukul 02.30 WIB, Wamenkumham Denny Indrayana bersama petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penjemputan terhadap tiga narapidana yang diduga melakukan pencucian uang dari hasil penjualan narkoba dari balik penjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru, Riau.
Pada saat sidak itu diduga Wamenkum Denny menampar salah seorang sipir yang sedang berjaga. Dikatakan Aburizal, jika benar apa yang dilakukan Denny, hal itu akan melukai hati seluruh sipir bahkan 4,5 juta pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia.
Oleh karena itu, Aburizal mengharapkan akan lebih baik jika segera mengakui salah dan meminta maaf.
Aburizal menjelaskan pada zaman perang dunia II salah seorang jenderal Amerika Serikat, Jenderal George Patton pernah menampar seorang tentaranya. Dan, karena tindakannya tersebut Jenderal Dwight Eisenhower menghukumnya.
Atas hukuman tersebut George Patton membela diri dengan mengatakan apa yang dia lakukan sebagai sebuah hal sepele. Namun, alasan tersebut dijawab Jenderal Eisenhower hal itu sebagai sebuah pelecehan terhadap seluruh tentara AS.