REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, melepas sebanyak 1.200 TKI Bali ke 22 negara. Pelepasan TKI sektor formal itu, dilakukan di Denpasar, Bali, Kamis (5/4).
Dalam sambutannya, Jumhur mengatakan Bali menjadi daerah terbesar pengirim TKI formal ke luar negeri. Itu karena Bali punya sumber pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang cukup. "Nama Bali juga dikenal di luar negeri, sehingga tenaga kerjanya mudah diserap pasar," kata Jumhur.
Secara nasional, jumlah TKI Indonesia di luar negeri sebanyak 6 juta orang, dimana 50 persennya bekerja sebagai TKI formal. Sedangkan sisanya TKI sektor informal yang bekerja sebagai sopir, penata laksana rumah tangga maupun penjaga rumah pribadi. Sementara TKI asal Bali yang bekerja di luar negeri berjumlah 14.994 orang, seluruhnya bekerja di sektor formal atau instansi-instansi resmi.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI—unit kerja BNP2TKI daerah) Denpasar, I Wayan Pageh, mengatakan sejumlah 1.200 TKI Bali itu bekerja di bidang kepelautan, perhotelan dan spa theraphy, pertanian, pertambangan, serta jasa.
Adapun negara penempatannya antara lain Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia ( 888 orang), sedangkan sisanya yaitu 312 orang untuk tujuan ke Kanada, Polandia, Yunani, Inggris, Turki, Afrika Selatan, Maldives, Kroasia, Portugal, Hongkong, Malta, Siprus, Jepang, Australia, Taiwan, Denmark, Norwegia, Brasil, dan Cina.
Para TKI yang akan diberangkatkan itu, berasal dari berbagai daerah di Bali seperti Kota Denpasar (151 orang), Kabupaten Badung (353), Buleleng (146), Tabanan (100), dan sisanyadari Gianyar, Bangli, Karangasem, Klungkung, termasuk Jembrana.