REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Keriuhan terdengar yang berbeda di Gedung SMT, Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Sabtu (7/4). Suara riuh rendah itu ternyata datang dari seratusan siswa di Bojonegoro, Jawa Timur, yang sedang mengikuti proses pemilihan pemain (casting) film berjudul 'Hasduk Berpola' besutan Sutradara Harris Nizam (28).
"Rencananya, casting berlangsung dua hari, mulai Sabtu sampai Minggu (8/4). Untuk memilih enam pemain laki-laki dan dua pemain perempuan yang usianya berkisar 10-12 tahun," kata Harris di lokasi casting, Sabtu (7/4).
Sebelum ini, katanya, casting film Hasduk Berpola digelar di Surabaya yang diikuti 300 pelajar. Dari 300 peserta tersebut, Harris mengatakan hanya akan mengambil dua pemain laki-laki warga asli Surabaya. Dijelaskannya, syuting film Hasduk Berpola direncanakan mulai Mei dengan lokasi di Bojonegoro dan Surabaya.
Film yang mengambil latar belajang masa perjuanagn merebut kemerdekaan itu, ditulis Bagas Dwi Bawono. Tokoh dalam cerita ini adalah Masnun, seorang pejuang kemerdekaan dari Surabaya yang kemudian pindah ke Bojonegoro. Masnun hidup bersama dengan putrinya Rahayu, seorang janda dengan dua anak yakni Budi dan Bening.
Budi, cucu Masnun sangat mencintai kakeknya yang seorang pejuang. Cerita kemudian berkembang, menggambarkan bagaimana Budi mengibarkan bendera Merah Putih di atas Hotel Majapahit yang dahulu bernama Hotel Yamato, sebagai bukti rasa cintanya pada Masnun. Tokoh Masnun akan diperankan Idris Sardi.
Film Hasduk Berpola sendiri akan ditayangkan serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada November 2012 mendatanga.