REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak bangkit kembali pada Rabu (Kamis pagi WIB) dari kerugian tajam sehari sebelumnya, didorong oleh ketegangan baru atas Iran di pasar yang dipandang sebagai "oversold" (jenuh jual).
Kontrak utama New York kontrak, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet untuk pengiriman Mei, ditutup pada 102,70 dolar AS per barel, naik 1,68 dolar AS dari tingkat penutupan Selasa. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk Mei naik tipis 30 sen menjadi menetap pada 120,18 dolar AS per barel.
Minyak mentah berjangka merosot pada Selasa, karena para pedagang cemas atas kekuatan pertumbuhan di Amerika Amerika, China dan zona euro serta dampaknya terhadap permintaan energi global. Brent merosot 2,79 dolar AS dan WTI kehilangan 1,44 dolar AS pada Selasa.
Pada Rabu, harga minyak mendapatkan momentum positif setelah Departemen Energi AS melaporkan bahwa stok minyak mentah nasional naik 2,8 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 April. Pasar menguat meskipun sebagian besar analis memperkirakan kenaikan 2,2 juta barel.
"Persediaan AS hanya naik sedikit lebih besar dari yang diperkirakan dan mereka juga kurang dari laporan API (American Petroleum Institute) sebelumnya," kata David Bouckhout, penyiasat komoditas di TD Securities.
Bouckhout mencatat bahwa American Petroleum Institute pada Selasa telah merilis laporan persediaan mingguan, mengungkapkan peningkatan 6,6 juta barel. "Setelah aksi jual besar kemarin, ada sedikit aksi beli, pasar merasa sedikit oversold," tambahnya.