REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan jantung saat terjadi gempa berkekuatan 8,5 SR di Aceh. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyatakan, korban yang meninggal dunia seorang laki-laki berusia 39 tahun.
"Korban meninggal berasal dari kabupaten Lhokweumawe, satu orang laki-laki. Dia meninggal akibat serangan jantung," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutipo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis (12/4).
Hingga saat ini pendataan kerusakan dan kerugian masih dilakukan di daerah. Tim Reaksi Cepat BNPB, menurut Sutopo, juga sudah tiba di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Bengkulu. Selain satu korban meninggal, korban lainnya yang terdata hingga saat ini ada di Kabupaten Simeulue, empat orang luka-luka ringan.
Mereka adalah Ferdiasyah (21 tahun) di Simeuleu Barat, Lastri (18 tahun) di Simeuleu Timur, Diana (36 tahun) di Simeuleu Timur, dan Melawati (59 tahun) di Simeulue Timur. Sementara di Kabupaten Aceh Barat, dilaporkan pula satu jembatan terputus. Jempatan tersebut menghubungkan dua Kecatamatn yakni Jatmalaka dan Samatiga.
Menurut Sutopo, sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Kondisi di daerah pun berangsur normal. Sementara itu, personil, logistik dan peralatan telah disiapkan BNPB dan posisi stand by jika akan dikerahkan ke lapangan.
"Namun semuanya menunggu komando dari lapangan yang saat ini sedang melakukan kajian kerusakan dan kerugian," ujarnya. Hingga saat ini, gempa susulan masih terjadi hingga mencapai 28 kali gempa susulan dengan magnitude gempa yang terus menurun.