REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Penerbangan tujuan Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh di terminal domestik Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) -Jakarta relatif normal pascagempa 8,5 Skala Richter yang disertai gelombang tsunami di wilayah itu.
Dari pantauan, Kamis, sejumlah penerbangan tujuan Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh-Jakarta di Terminal Bandara Domestik Soekarno-Hatta normal dan tidak terlihat lonjakan penumpang pascagempa 8,6 Skala Richter.
Gempa tersebut disertai gelombang tsunami di sejumlah pesisir Aceh dengan ketinggian 20 centimeter. Mereka penumpang yang hendak menuju Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dengan alasan pulang ke orangtua, silaturahim bersama sanak keluarga dan bekerja.
"Kami mau pulang ke Aceh Selatan untuk silaturahim ke kampung halaman dan tidak terkait dengan gempa serta tsunami," kata Syaripudin (35) saat ditemui di Terminal Domestik Bandara Soekarno-Hatta .
Ia mengatakan, dirinya sudah tiga hari telah memesan tiket untuk pulang ke kampung halaman. Selama dua tahun terakhir, kata dia, dirinya belum pulang ke Aceh, karena kesibukan kerja di Jakarta.
Namun, kepulangan itu terjadi bencana gempa disertai gelombang tsunami. "Memang, daerah kami sangat berjauhan dengan pesisir pantai," ujarnya.
Begitu pula, Muhammad Ishak (25) seorang penumpang yang hendak bertujuan Aceh mengaku dirinya tidak membatalkan keberangkatan karena kondisi gempa disertai gelombang tsunami sudah normal.
"Kami sudah menghubungi keluarga di sana, tapi Alhamdulillah keluarga selamat," ujar Ishak sambil mengaku mahasiswa di Jakarta. Berdasarkan data Officer Incarge Centre (OIC) Terminal Domestik 1 Bandara Soekarno-Hatta, penerbangan bertujuan ke Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh masih normal dengan enam penerbangan."
Selama ini penumpang tujuan Aceh seperti biasa dan tidak terjadi lonjakan," kata M Yusuf Indra bagian Officer Incarge Centre (OIC) Terminal Domestik 1 Bandara Soekarno-Hatta.