Jumat 13 Apr 2012 10:15 WIB

Kapolda Metro pun Main Ludruk

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hafidz Muftisany
Kapolda Metro Jaya Untung S Radjab (kanan) bersama Ketua DPR Marzuki Ali
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Kapolda Metro Jaya Untung S Radjab (kanan) bersama Ketua DPR Marzuki Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada pemandangan berbeda dalam pementasan ludruk Kartolo CS semalam. Rupanya pertunjukan kesenian Jawa Timur ini semalam turut menghadirkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Untung S Rajab untuk ikut bermain.

Untung yang biasanya memakai seragam kepolisian lengkap dengan atrributnya, malam tadi tampak berbeda. Untung didaulat memakai pakaian khas Jawa Timur dengan atasan hitam, dengan dalaman kaos belang hitam putih, topi khas jawa timur, dan celana hitam.

Dirinya terlihat luwes ketika berperan dalam kesenian ludruk khas Jawa Timur berjudul "Sarip Tambak Oso" dan "Sawunggaling". Dalam ludruk yang disutradarai oleh Suwito Harry Sasmito ini, ia berperan sebagai Cak Untung. Cak Untung di kisah ini merupakan seorang kepetengan yaitu staff keamanan kelurahan desa setempat. "Sarip Tambak Oso" sendiri merupakan pahlawan bagi rakyat yang hidup di masa penjajahan Belanda. Berkat doa dan restu ibunya ia dikenal sakti dan kebal.

Ditemui usai pementasan, Untung sangat antusias ketika ditawari berpartisipasi dalam ludruk tersebut. Demam panggung pun dirasakannya. Namun karena aktingnya bisa menghibur penonton, dirinya pun jadi enjoy.

"Saya kan baru pertama kali ikut, tentu ada rasa demam panggung, ternyata ya jadi bahan ketawaan," ucapnya di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (GBB-TIM) Jakarta, Kamis (12/4) malam.

Pria yang dibesarkan di Surabaya ini hanya berlatih dua kali untuk memerankan dua lakon. Hal ini pun dibenarkan oleh salah satu anggota penyelenggara Etan Community, Tutug Murdowo. "Latihan hanya dua kali, pada 9 dan 10 April di anjungan Jawa Timur," ucap Tutug.

Saat berlatih pun, kata Tutug, Kapolda terlihat mudah beradaptasi dan tidak jarang melakukan improvisasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement