Sabtu 14 Apr 2012 22:20 WIB

Malaysia Jalin Kerjasama Pendidikan dengan DIY

Wakil Gubernur DIY Yogyakarta, Sri Paku Alam IX.
Foto: Antara
Wakil Gubernur DIY Yogyakarta, Sri Paku Alam IX.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pemerintah Malaysia ingin melakukan kerjasama di bidang pendidikan dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kerjasama itu khususnya dalam pertukaran karyawan yang ada di jajaran pemerintah untuk mengadakan program studi lanjut dalam menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik," kata Direktur Penasihat Bidang Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, Yahurin Mohd Yassin, di Yogyakarta, Sabtu (14/4).

Menurut dia, saat bertemu dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam IX, kerjasama di bidang pendidikan itu juga dapat dilakukan dalam program pertukaran dosen dan mahasiswa serta studi banding siswa.

"Siswa dan mahasiswa Malaysia yang menempuh pendidikan di Indonesia sekitar 7.000 orang. Sedangkan siswa dan mahasiswa Indonesia yang ada di Malaysia sekitar 12.000 orang. Dosen Indonesia yang ada di Malaysia sekitar 5.000 orang," papar Yassin.

 

Ia mengatakan, perbedaan angka siswa dan mahasiswa di kedua negara tersebut dipengaruhi oleh adanya kemajuan pendidikan yang murah dan bertaraf internasional.

Berkaitan dengan hal itu, menurut dia, maksud kunjungannya tersebut untuk memberikan informasi tentang perguruan tinggi yang ada di Malaysia kepada mahasiswa atau siswa di DIY, dalam rangka menjalin kerjasama di bidang pendidikan antara pemerintah Malaysia dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY.

"Oleh karena itu, dalam kunjungan ini saya mengajak delapan rektor universitas negeri di Malaysia, di antaranya Universitas Sabah Malaysia, Universitas Putra Malaysia, Universitas Islam Antarbangsa, Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Pendidikan Sutan Ide, dan Universitas Tehnika Malaka," lanjut Yassin.

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX, menyambut baik rencana kerjasama bidang pendidikan yang ditawarkan pemerintah Malaysia tersebut. "Namun, kami akan melakukan koordinasi dan pembicaraan terlebih dulu dengan beberapa pihak sesuai dengan bidang dan sektor masing-masing," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement