Senin 16 Apr 2012 19:49 WIB

Sosialisasi, BKKBN Luncurkan Program TV

Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan BKKBN TV untuk menyosialisasikan berbagai program kependudukan dan keluarga berencana di Indonesia.

"Kehadiran BKKBN TV diharapkan dapat memberikan informasi tetang program kependudukan dan keluarga berencana, serta dapat meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat," kata Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarief di Balikpapan, Senin.

Dr Sugiri Syarief ketika membuka Forum Konsultasi Kepala Seksi (Kosi) BKKBN di Balikapapan, Minggu (15/4) malam, sekaligus meluncurkan BKKBN TV.

Ia mengatakan, penyelenggaraan program BKKBN TV merupakan tindak lanjut dari penandatanganan naskah kerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) di Bali beberapa waktu lalu.

Sugiri menjelaskan, tujuan BKKBN memprakarsai sarana pelayanan informasi bagi masyarakat dalam mengomunikasikan berbagai program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana. Informasi yang disajikan bukan hanya tentang KKB tetapi juga tentang pembangunan lainnya.

Pengelolaan BKKBN TV bekerjasama dengan ATVLI di masing-masing daerah, seperti di Kota Balikpapan dengan TV 8. BKKBN hanya memberikan materi, sedangkan TV lokal menyediakan sarana dan prasarana.

"Ke depannya diharapkan BKKBN TV ada di seluruh provinsi di Indonesia, sehingga masyarakat mudah mendapatkan akses informasi program KKB (kependudukan dan keluarga berencana)," katanya.

Program KKB bisa dikemas oleh TV lokal yang bernuansa lokal dan sarat dengan kearifan lokal sehingga proses penetrasi program pembangunan KKB diketahui oleh masyarakat luas.

Sugiri meminta kepada jajaran BKKBN di pusat maupun di daerah untuk mengembangkan kreativitas guna menggerakkan masyarakat ikut berpartisipasi membangun program KKB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement