REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mulai tahun depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menyediakan paket ujian nasional (UN) berbeda dengan variasi soal lebih banyak dan tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding UN 2011/2012 kali ini. Langkah itu untuk meningkatkan kualitas hasil UN dan kualitas lulusan sekolah di negeri ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh menyampaikan, selain semangat untuk meningkatkan kualitas lulusan, keputusan itu juga dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya kecurangan pada pelaksanaan UN.
“Tahun depan akan kita siapkan skema UN seperti ini,” jelas Nuh, di sela peninjauan pelaksanaan hari pertama UN jenjang SMA/SMALB/MA/SMK di sejumlah sekolah di Jakarta Utara, Senin (16/4).
Menurut Nuh, jika pada UN kali ini hanya disediakan lima paket soal, maka nanti disediakan lebih banyak paket soal yang berbeda. Misalnya variasi 10 soal yang berbeda namun dengan bobot yang sama.
Bahkan tingkat kesulitan soal- soal UN ini juga akan ditambah. “Sehingga, ke depan prestasi UN anak- anak didik tidak sekedar dilihat dari persentase atau jumlah kelulusannya. Namun juga dalam hah kualitas lulusan,” jelasnya kepada wartawan.
Ide dasar dari kebijakan ini agar agar kualitas lulusan beberapa tahun ke depan menjadi lebih baik. Meskipun nilainya sama, nilai tukar prestasi peserta didik ini diharapkan jauh lebih meningkat.
Kepala Badan Standar Nasuional Pendidikan (BSNP), Aman Wiranatakusumah mengamini jika upaya ini bakal dilakukan untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan di negeri ini.
Menurut dia, standar nilai kelulusan di Indonesia masih jauh tertinggal. "Saat ini kita mematok standar nilai 5.5. Padahal negara malaysia sudah mematok standar nilai ini 7,0," tegasnya.