REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Juru bicara NATO Oana Lungescu Senin menandaskan bahwa serangan-serangan terkoordinasi Taliban pada Minggu di Afghanistan tidak akan mengubah strategi aliansi.
"Kami masih menghadapi tantangan keamanan. Ini bukan serangan yang pertama, dan saya tidak perkirakan itu akan menjadi yang terakhir. Tapi serangan tersebut tidak mengubah strategi transisi. Mereka tidak mengubah tujuan dan mereka tidak mengubah batas waktu," katanya kepada wartawan di markas besar NATO.
Wanita juru bicara itu mengatakan serangan-serangan "terencana dan terkoordinasi" itu hanya menimbulkan korban terbatas, yang menunjukkan peningkatan kemampuan pasukan Afghanistan yang akan mengambil alih tanggung jawab keamanan penuh dari NATO pada akhir 2014.
"Mereka menangani situasi ini. Mereka mengalahkan serangan.. Dan sebagian besar mereka melakukannya sendiri. Mereka melakukan apa yang mereka dilatih untuk melakukannya, dan mereka melakukan itu sangat efektif," katanya.
Namun, Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada Senin menyalahkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu atas serangan tersebut, yang telah menewaskan 48 orang dan 65 lainnya terluka.
"Fakta teroris mampu memasuki Kabul dan provinsi lainnya adalah kegagalan intelijen bagi kami dan terutama bagi NATO," katanya.
Para menteri luar negeri dan pertahanan NATO dijadwalkan bertemu pada Rabu dan Kamis di Brussels, dengan Afghanistan sebagai agenda terbesarnya.