Rabu 18 Apr 2012 02:30 WIB

Jam Malam Minimarket Diberlakukan 1 Mei

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Hafidz Muftisany
Minimarket (ilustrasi)
Foto: nusawarta
Minimarket (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemberlakuan Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2011, yang salah satu isinya mengatur tentang jam malam untuk operasional transaksi dagang minimarket, mulai pukul 08.00 sampai dengan 22.00 WIB, mulai diberlakukan per tanggal 1 Mei 2012 mendatang.

"Perda tersebut berlaku untuk semua jenis usaha modern, salah satunya minimarket," ujar Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Reni Siti Nur Aini, Selasa (17/4) kemarin.

Saat ini, sedikitnya terdapat 332 minimarket yang tersebar di 63 kecamatan di Kota Depok, yang hampir semuanya beroperasi 24 jam. Akan tetapi sistem nonstop tersebut hanya berlaku sampai dengan tanggal 30 April 2012.

"Diterapkan dan disosialisasikan memang dibulan April, selama sebulan," terang Reni.

Pemberian sanksi berupa teguran keras, sampai dengan pencabutan izin usaha, akan diterapkan oleh Disperindagkop, dalam menjalankan Perda larangan 24 jam tersebut.

Menurut Reni, pemberlakuan Perda tersebut didasarkan atas, keberadaan minimarket yang tidak memiliki kontribusi berarti dalam perkembangan ekonomi dimasyarakat. Selain itu, keberadaan minimarket tersebut juga berpotensi dapat menghambat perkembangan ekonomi dimasyarakat, khususnya bagi usaha mikro. Untuk itu guna menciptakan persaingan usaha yang seimbang, antara minimarket sebagai usaha modern yang berkapita besar, dan toko-toko kecil serta pasar tradisional.

"jika tidak dibatasi jam operasionalnya, dan tidak dibatasi keberadaannya, itu menjadi tidak adil " kata Reni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement