REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengidap HIV/AIDS di Kota Depok meningkat. Peningkatannya bahkan mencapai sepuluh persen per tahun. Dari data yang dihimpun oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Stigma untuk wilayah Kota Depok, saat ini pengidap virus mematikan di Depok berjumlah 160 orang.
"Geliat peningkatannya dimulai dari tahun 2008," terang Staf Ahli Penanggulangan HIV/AIDS LSM Yayasan Stigma, Irwansyah, Selasa (17/4) sore. Dari jumlah itu, kata dia, 30 orang di antaranya sudah dinyatakan positif AIDS, sedangkan yang lainnya terinfeksi HIV.
Para penderitanya sebanyak 75 persen adalah laki-laki dan delapan orang di antaranya adalah balita. "Pengidap umumnya adalah pengguna narkoba dengan media jarum suntik berusia produktif 21-29 tahun," katanya.
Dalam upaya pencegahan di Kota Depok, sejak tahun 2008, LSM tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot). Mereka melakukan bimbingan konseling dan beragam kegiatan sosial penanggulangan. "Bahkan pemerintah mengalokasikan dana untuk pencegahan, dan tes," ujar Irwansyah.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Idris Abdul Somad juga mengatakan, saat ini Kota Depok menghadapi memburuknya situasi epidemi HIV/AIDS, yaitu situasi peningkatan prevalensi rendah di beberapa tempat, yang meningkat menjadi level terkonsentrasi dari penyebaran (consentrate level epidemic).
Ia mengatakan, berdasarkan perhitungan estimasi tahun 2009 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jawa Barat diperkirakan ada 23.413 jiwa pengidap HIV/AIDS dan 962.106 jumlah populasi rawan tertular.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh pada manusia. Sindrom itu muncul akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). virus ini memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia. Orang yang terinfeksi virus ini akan rentan terhadap infeksi penyakit lainnya.