REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Dance Festival (IDF) kembali digelar. Tahun ini, IDF sebagai satu-satu-satunya festival tari kontemporer di Indonesia akan dilaksanakan di Jakarta.
Dengan mengusung peran besar "Indonesia Menari", festival ini bertujuan mengajak segenap seniman dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan kebudayaan dan seni dalam semangat kebersamaan. Rangkaian acara IDF 2012 meliputi lomba tari, master class, workshop koreografi, dance & film, street performance, seminar, pemberian award hingga pementasan karya-karya tari sebagai puncak acara.
Didukung Djarum Apresiasi Budaya, festival yang diadalakan dua tahun sekali ini akan menggelar kompetisi tari tingkat nasional. 27 dari 300 peserta yang lolos seleksi akan unjuk kebolehan di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Sabtu (22/4).
Pemenang akan memperebutkan hadiah total lebih dari Rp 30 juta. Tak hanya itu, para pemenang akan tampil pada acara IDF 2012 berupa pementasan tari di Teater Luwes pada (2/6) dalam program Seeds of Wonder (koreografer pemula berbakat). Dewan juri yang akan menilai dalam lomba tari ini adalah sutradara film Riri Riza, musisi Djaduk Ferianto, koreografer Jecko Siompo dan Hartati, serta perancang busana Samuel Wattimena.
Direktur IDF, Maria Darmaningsih, mengatakan, diselenggarakannnya lomba tari ini sebagai jembatan untuk memfasilitasi kreatifitas anak muda. "Supaya bisa menghasilkan koreografer muda yang berpotensi dan inovatif," ucapnya saat ditemui di acara konferensi pers IDF di FX Plaza, Rabu (18/4).
Tokoh tari Indonesia sekaligus ketua panitia lomba tari, Nungki Kusumastuti, menyebut antusiasme masyarakat terhadap ajang ekspresi olah tubuh ini sangat tinggi. Terbukti perserta tidak hanya berasal dari Jakarta, tapi juga dari luar Jakarta, seperti Bandung, Surabaya, Bali, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan. Bahkan ada juga yang datang dari Papua.
"Minat masyarakat tinggi karena IDF merupakan wadah mereka untuk belajar," ujarnya.
Tak hanya didukung oleh Nungki, IDF juga akan didukung oleh tokoh tari Indonesia lain diantaranya seperti Farida Oetoyo, Maria Darmaningsih, Melina Surjadewi, dan Sal Mugiyanto. Festival yang diadakan sejak 1992 ini juga melibatkan direktur artistik dan kurator tari internasional seperti Tang Fu Kuen dari Singapura dan Daisuke Muto dari Jepang.
"Tahun ini IDF menunjuk Dewi Gita sebagai dutanya," ucap Nungki.
Selama perjalannya, IDF telah menampilkan karya-karya tari terpenting dari para koreografer Indonesia maupun dari berbagai di dunia. Festival yang diselenggarakan kali kesebelas pada tahun ini mampu mendorong kreativitas para seniman tari sekaligus sebagai kegiatan agar masyarakat umum bisa menikmati karya-karya tari terkini.