REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengancam bakal mengurangi bahkan menghentikan kiriman minyaknya ke negara-negara Uni Eropa, jika Uni Eropa tidak mencabut atau melonggarkan sanksi terhadap Iran.
"Kami akan secara resmi mengurangi ekspor minyak ke Inggris dan Prancis, juga akan menghentikan kiriman minyak ke Yunani, Spanyol dan Jerman," kata Menteri Perminyakan Iran, Rostam Qasemi seperti dikutip dari kantor berita Mehr News.
Qasemi berpendapat, jika sanksi minyak Iran tidak dicabut, maka akan terjadi gejolak serius di pasar energi dunia seperti beberapa bulan lalu. Qashemi mengklaim, pengumuman sanksi terhadap industri minyak Iran beberapa bulan lalu membuat harga minyak di pasar-pasar global baik 18 persen.
Dijelaskannya, Yunani membayar sejumlah besar utang minyak ke Iran. Qasemi juga mencatat, perusahaan minyak nasional Iran telah menandatangani kontrak baru dengan beberapa pembeli minyak lainnya. Sehingga, jika ekspor minyak ke Eropa dihentikan sepenuhnya, maka Iran tetap memiliki pembeli alternatif.
Saat ini, tutur Qasemi, prinsip perdagangan bebas mengatur hubungan ekonomi negara-negara dunia dan sangat kecil kemungkinan untuk melakukan pembatasan. Iran masih menunggu bentuk interaksi Eropa. "Kami berharap proses perundingan Istanbul akan berlanjut di Baghdad," sebut Qasemi.
Berbicara tentang keputusan Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyaknya guna menutupi kekurangan di pasar dunia, Qasemi menyatakan, Iran sebagai anggota OPEC memiliki hak untuk memprotes anggota lainnya agar menjaga kapasitas produksi. "Iran telah melayangkan protes kepada ketua OPEC. (Arab) Saudi dari sisi teknis tidak dapat meningkatkan produksinya untuk jangka panjang," katanya.
Namun, Qasemi menyanggah pernyataanya yang dikutip media massa. Dalam jumpa pers Qasemi mengatakan, Iran terus mengekspor minyak mentah ke negara-negara Uni Eropa lainnya dan telah memperpanjang kontrak dengan beberapa negara Uni Eropa. "Kami sedang menunggu berita lebih lanjut dan Eropa terhadap pentingnya ekspor minyak Iran," sebut Qasemi.
Tapi pernyataan berbeda disebut Manajer Urusan Internasional Perusahaan Minyak Nasional Iran, Mohsen Qamsari. Ia mengatakan, Iran tidak menghentikan ekspor minyak ke Yunani dan Spanyol. "Sejauh ini, kami belum menghentikan ekspor minyak mentah Iran ke Yunani dan Spanyol," ungkap Qamsari.
Qamsari menyanggah pernyataan Qasemi bila Iran telah menghentikan ekspor minyak ke Yunani dan Spanyol. "Ini tidak benar. Kementerian Minyak Iran baru saja menghentikan penjualan minyak ke Inggris dan Prancis," katanya.
Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, menyarankan lima anggota Dewan Keamanan PBB yakni Amerika Serikat, Prancis, Rusia, Cina dan Inggris ditambah Jerman (kelompok P5+1) mencabut sanksi terhadap Iran sebelum pembicaraan kedua antara kelompok P5 +1 dengan Iran di Baghdad, Irak.
Menurut Salehi, pencabutan sanksi dapat membangun kepercayaan dan mempercepat proses berdamai. “Memang butuh proses panjang untuk mengangkat sanksi tersebut. Tapi, tak ada alasan juga untuk membuatnya lebih lama,” ujar Salehi. Ia menyebut dengan niat baik, proses bisa dilewati dengan sangat mudah dan siap menyelesaikan semua masalah dengan cepat dan mudah.