REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Tidak hanya warga Palestina yang menjadi korban atas kekejaman Israel di Jalur Gaza. Koleksi hewan yang berada di kebun binatang Jalur Gaza pun tak luput dari kekejaman Israel.
Hewan di Kebun binatang Khan Younis ini mati akibat perang dan kelaparan karena terisolasi oleh Israel. Agar bisa tetap menyajikan hiburan bagi warga Palestina, pihak kebun binatang kemudian memumifikasi hewan tersebut dengan air keras, Formaldehida dan serbuk gergaji.
Beberapa hewan seperti singa, harimau dan buaya telah dimumifikasi akibat mati kelaparan. "Ide untuk memumifikasi ini karena semua hewan mati akibat perang Gaza dan kelaparan," kata Pengelola Kebun Binatang, Muhammad Awaida yang dilansir dari Associated Press, Sabtu (21/4).
Awaida menggambarkan kondisi parah hewan kebun binatangnya. Seperti lalat yang selalu mengerumuni hewan yang diawetkan. Singa yang sangat kurus karena kelaparan, monyet yang hilang anggota badannya karena bom dan landak yang berlobang di kepala terkena peluru.
Pada 2005, Awaida mengatakan kondisi tersebut lebih parah, sebagian hewan mati dan wilayah kebun binatang yang telah dibangun pemukiman Israel. Kandang hewan pun menjadi tempat sampah dan bekas kaleng minuman oleh warga Israel.
Awaida mengatakan, masih ada 65 hewan yang masih hidup di kebun binatang ini namun kondisinya juga tidak lebih baik. Karena Awaida mengakui tidak ada penjaga di kebun binatang ini, dan semua hanya mengandalkan dirinya seorang.
"Sebagian besar hewan ini mengandalkan kebaikan hati dari pengunjung yang melemparkan kentang dan roti," ujar Awaida. Untuk perawatan medis, Awaida pun mengandalkan seorang dokter hewan dari Mesir. Di bawah kekuasan Hamas, kota khan Younis terus mendapat tekanan dan isolasi dari Israel.
Kota Khan Younis adalah kota berpenduduk 200 ribu dari pengungsi Palestina. Dan kebun binatang ini adalah satu-satunya tempat hiburan kota yang berada di ujung selatan Jalur Gaza ini.