REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian akan mengarahkan investasi otomotif untuk fokus di luar Pulau Jawa, khususnya di Indonesia Timur. Hal ini dilakukan agar terjadi penciptaan lapangan kerja yang lebih merata.
"Saat ini, investor otomotif banyak yang berinvestasi di Jawa. Ke depannya, investasi yang masuk akan diarahkan pada Kawasan Indonesia Timur," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) pada Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi di Jakarta, kemarin.
Ia berpendapat, dibutuhkan pemerataan kawasan industri untuk Indonesia bagian timur. Untuk itu, pemerintah meminta Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang akan membangun pabrik baru agar memilih Indonesia timur sebagai alternatif baru. Hal tersebut akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja secara merata.
Sementara Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri di Kemenperin, Arryanto Sagala, mengatakan, untuk menarik investasi industri otomotif, pemerintah akan memberikan insentif berupa tax holiday. "Kebijakan 'tax holiday' dan 'tax allowance' akan diterapkan di sana. Namun, semua tergantung dari besarnya investasi dan penyerapan tenaga kerja," tegasnya.
Dikatakannya juga, sektor industri yang menopang pertumbuhan investasi dan mendapat fasilitas pajak, ialah, industri logam dasar, petrokimia, permesinan, sumber daya alam terbarukan dan telekomunikasi. "Tapi realisasi investasi (industri) tidak bisa dinikmati secara cepat, karena butuh waktu untuk pembangunan pabrik. Untuk permesinan, diharapkan mampu mendukung industri otomotif nasional."