REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai, Gorontalo, menyegel ruang Dekan Fakultas Ushuluddin pada Rabu. Penyegelan disertai aksi unjuk rasa dan bakar ban di halaman fakultas itu merupakan bentuk protes dan kekecewaan mahasiswa.
Demonstran menilai proses pemilihan kepala jurusan Aqidah Filsafat itu sarat dengan nepotisme. Sebelumnya, penyegelan juga dilakukan oleh mahasiswa pada Senin (23/4). Ruang dekan akhirnya dibuka kembali oleh pimpinan fakultas.
Mahasiswa juga menyegel sejumlah ruang kelas. Mereka mengancam bakal mogok kuliah sampai tuntutan mereka dipenuhi. "Dekan terlalu subyektif dalam pemilihan ketua jurusan dan tanpa menerima pendapat dari pihak lain," kata Zulfikar Radiko, ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah Filsafat.
Mahasiswa juga mengumpulkan tanda tangan pada sebentang kain putih sebagai tanda protes mereka. Dekan Fakultas Ushuluddin, Rahmawati Caco, sebelumnya mengatakan semua prosedur pemilihan ketua jurusan itu telah berlangsung normatif dan sah. Setelah melalui rapat senat fakultas, dua calon yang diajukan, yakni Muttaqimah dan Isan Husna, ternyata memiliki nilai yang sama.
Keputusan pun akhirnya diserahkan pada dirinya. "Sebagai dekan, saya punya hak untuk menentukan dan tidak boleh diintervensi," kata dia.