Selasa 01 May 2012 10:29 WIB

Ikut Aksi, Buruh Harus Ganti Hari Kerja

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Hafidz Muftisany
Massa buruh melakukan aksi memperingati Hari Buruh Sedunia di Tangerang pada 1 Mei
Foto: Republika/Aditya
Massa buruh melakukan aksi memperingati Hari Buruh Sedunia di Tangerang pada 1 Mei

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG-Para pekerja diizinkan mengikuti peringatan Mayday. Namun pekerja wajib menggantinya di hari lain. Hal ini dikatakan pengelola kawasan MM 2100, Darwoto. "Para pekerja boleh mengikuti aksi. Namun wajib mengganti kewajiban kerjanya di hari lain. Mengenai kesepakatannya, bergantung pada tiap perusahaan," katanya pada Republika, Selasa (01/05).

Di kawasan industri MM 2100, sekitar 30 sampai 40 persen perusahaan meliburkan total kegiatannya. Sementara 60 sampai 70 persen hanya mengirim perwakilan. Bagian vital perusahaan, seperti produksi terus berjalan. Total perusahaan di kawasan MM 2100 sendiri sekitar 200 pabrik.

Selain itu Darwoto mengatakan, pihaknya meminta supaya akses tol tetap dibuka. "Hal ini supaya truk pengangkut hasil produksi tidak terganggu. Mereka bisa lancar keluar masuk perusahaan," katanya.

Hal yang sama terjadi pada kawasan industri Jababeka. "Ada sebagian perusahaan yang libur. Jumlah persisnya tidak tahu. Untuk yang libur Samsung dan Kemco," kata pengelola kawasan Jababeka Frans Lodewijk Kansil.