Kamis 03 May 2012 14:06 WIB

Empat Kapal Perang RI Dipensiunkan

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Djibril Muhammad
KRI Teluk Tomini-508
KRI Teluk Tomini-508

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Empat Kapal Perang RepubIik Indonesia dihapuskan dari jajaran alusista TNI Angkatan Laut. Keempat kapal perang tersebut adalah KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504, KRI Teluk Tomini-508, dan KRI Teluk Saleh-510.

Keempat kapal perang tersebut secara resmi purna tugas ditandai dengan upacara penurunan ular-ular perang (tanda lelgal perang), lencana perang dan bendera merah putih di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (3/5). Upacara tersebut secara langsung dipimpin Panglima Kolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim.

Dalam amanatnya Panglima Kolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim menyampaikan, Upacara Penurunan Ular-Ular Perang menandakan berakhirnya perjalanan pengabdian sebuah KRI sebagai unsur TNI AL.

S.M. Darojatim menambahkan, keempat kapal tersebut telah melebihi batas usia pakai. "Sudah waktunya keempat KRI tersebut untuk diistirahatkan dalam memperkuat jajaran TNI AL, khususnya Kolinlamil," paparnya.

Empat kapal perang yang dipensiunkan tersebut merupakan kapal perang buatan Amerika yang diperuntukkan memperkuat Angkatan Laut Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Kapal-kapal tersebut kemudian diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.

KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504 dan KRI Teluk Tomini-508 resmi diterima Pemerintah RI pada 1960 lalu. Sedangkan KRI Teluk Saleh-510 resmi diterima Indonesia pada 1970.

Kempat KRI itu termasuk dalam kapal perang jenis Angkut Tank dan telah memperkuat jajaran TNI AL lebih dari 50 tahun. Pada masa tugasnya telah memberikan kontribusi besar dalam perjalanan Indonesia, khususnya Angkatan Laut.

Rekam jejak KRI eks Amerika tersebut di antaranya telah melaksanakan tugas operasi tempur atau operasi militer perang untuk mendukung pergeseran pasukan TNI misalnya Operasi Dwikora, Operasi Trikora dan Operasi Seroja.

Dalam melaksanakan operasi militer selain untuk keperluan perang, kapal-kapal tersebut juga telah melaksanakan operasi bhakti, operasi SAR atau penyelamatan korban di laut, operasi pengamanan pulau-pulau terluar serta pengamanan daerah rawan Maluku.

Disamping itu dalam pelayaran terakhir kapal-kapal tersebut telah melaksanakan Operasi Pergeseran Material/Logistic ke daerah operasi di seluruh wilayah Indonesia. Dengan dipensiunkannya empat kapal tersebut TNI AL menyerahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.

"Kami akan menyerahkan kepada pemerintah, selanjutnya kapal ini akan digunakan sebagai apa kami serahkan kepada pemerintah," ujar Darojatim saat ditemui usai upacara.

Untuk pengganti empat kapal tersebut sudah direncanakan sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam pembangunan kekuatan TNI AL. "Secara bertahap InsyaAllah tahun ini sudah mulai dilaksanakan pembuatan kapal jenis LST di salah satu galangan kapal dalam negeri," jelas Darojatim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement